Kamis, 31 Juli 2008

Mengembalikan X Server Yang Rusak di Slackware

Mungkin beberapa kali terjadi kesalahan pada saat installasi xserver dengan driver tertentu seperti nvidia atau ati. Kegagalan dapat disebabkan tidak adanya kernel header atau kernel source di linux tersebut. Untuk Mengembalikan nya ke kondisi semula kita dapat mengedit manual file konfigurasi xorg.conf yang terdapat di /etc/X11/xorg.conf. akan tetapi di slackware dan distro-distro linux tertentu memberikan file konfigurasi standard yang bernama xorg.conf-vesa agar dapat mengembalikan dengan kondisi sangat standard yaitu 1024x768 pada komputer kita. jika kita mengalami kegagalan Xserver cukup login ke terminal sebagai root dan hapus file /etc/X11/xorg.conf dan rename file /etc/X11/xorg.conf-vesa menjadi /etc/X11/xorg.conf
Semoga Bermanfaat...!!!

Senin, 21 Juli 2008

Setting USB di Virtual Box

Ada Satu kendala lagi di virtualbox pada ubuntu, yaitu usb yang berada di host ga bisa connect ke vitual host. ternyata by default ubuntu menghilangkan service USB nya supaya USB nya bisa digunakan ada beberapa step yang harus dilakukan, yaitu :



  • Membuat Group pengguna USB dengan cara mengetikkan sintax dibawah ini, pada saat pembuatan group ingatlah Group ID nya (GID) :



$ sudo addgroup usbfs


  • Masukkan user kita ke dalam group tersebut dalam hal ini user "fadhly"



$ sudo adduser fadhly usbfs


  • Jika kita lupa Group ID usbfs tadi kita bisa melihatnya dengan perintah:



$ cat /etc/group | grep usbfs


  • Selanjutnya kita harus menambahkan baris berikut ke fstab agar pada saat booting usb dimount secara otomatis



$ echo "none /proc/bus/usb usbfs devgid=1002,devmode=
664 0 0" | sudo tee -a /etc/fstab


  • Restart komputer agar device di mount serta user dan group terupdate


Tinggal buka virtualboxnya kemudian add usb device nya, selesai..!!

Sabtu, 19 Juli 2008

Broadcom B43 di Ubuntu

Tutorial ini aku tulis karena beberapa temenku (fanfan, tube, nindy)  memakai wireles broadcom yang menggunakan ubuntu tapi wirelessnya ga bisa di install dan ga bisa di pake. setelah googling ternyata masalahnya ada di firmware. Agar bisa jalan kita harus mempersiapkan beberapa hal, antara lain repository, koneksi internet, dan broadcom b43 sendiri tentunya. Tutorial ini aku tulis dengan asumsi driver broadcom belum di install drivernya dari repository.. here the step:

  • Konfigurasi Repository dengan baik dan pastikan list sudah terupdate denga perintah

    #apt-get update
  • Buka System-->Administration-->Hardware Driver
  • Klik Broadcom b43 yang belum terinstall drivernya, biarkan ubuntu mendownload dan memasangnya sendiri.
  • Restart komputer ubuntu anda
  • Karena firmware belum di sertakan kita harus download dari sini
  • Extract Hasil download dengan perintah

    #tar xjf broadcom-wl-4.80.53.0.tar.bz2
  • pindah ke folder yang sudah di extract dan masuk ke folder kmod

  • pasang firmware dengan perintah


    #b43-fwcutter -w "/lib/firmware" wl_apsta.o

     

  • Restart Komputer dan wireless sudah terinstall dan sudah enable

  • Selamat Berhotspot ria.

 

Jumat, 18 Juli 2008

Setting ulang Graphic di Ubuntu

Mungkin bagi teman-teman pengguna ubuntu pernah mengalami kerusakan pada xorg servernya. hal ini bisa terjadi karena kegagalan installasi driver, perubahan graphic card, perubahan monitor dll. hal ini aku alami ketika menginstallkan ubuntu di HDD portable ku, awalnya di install di komputerku dengan graphic card NVidia dan monitor 19", nah semuanya berjalan lancar. akan tetapi yang namanya HDD portable adalah untuk dibawa bawa, aku coba boot di komputer lain yang graphic cardnya SIS dan monitor 15". akibatnya resolusi hasil booting menjadi sangat rendah dan tampilan besar besar. Masalah ini bisa diatasi dengan setting ulang xserver-xorg nya. Langkahnya :

  • remove restricted driver dari hardware driver manager
  • matikan semua effect-effect dan 3D
  • restart komputer dan boot ulang
  • pilih session failsafe terminal atau bisa pake terminal shell lain dengan menekan ctrl+alt+F2
  • masuk sebagai root
  • ketikkan dpkg-reconfigure -phigh xserver-xorg
  • sistem akan mengecek kembali hardware dan resolusi nya termasuk resolusi optimal
  • pilih dan restart
  • boot ulang
  • selesai, resolusi akan kembali normal sesuai pilihan.

Mudah-mudahan bermanfaat.

Senin, 14 Juli 2008

Setting Network Di VirtualBox

Blog ini aku tulis terinspirasi dari pertanyaan adik kelasku "bram" yang udah install virtualbox di dekstop linuxnya yang kemudian ingin agar linuxnya terkoneksi denga OS yang ada di Virtual Box. Terdapat 2 Jenis Host, Main Host adalah Host yang merupakan platform berjalannya OS, Host ini adalah OS platform yang digunakan untuk menginstall virtualbox.. Virtual Host adalah Host yang merupakan OS hasil dari virtual box., jadi dalam arti kata Virtual Host berada di dalam Main Host melalui Virtual Box.


Oke Cukup Ngobrol2nya, Sekarang pertanyaanya bagaimana konfigurasi jaringan agar Host yang berada di virtualbox bisa terkoneksi ke Main Hostnya. Agar Main Host atau VirtualHost Bisa Melakukan File/Folder Sharing. Here The Step :



  • Pastikan Virtual Box Sudah Terinstall dengan Baik, klo belum search aja di website ini "install virtual box"

  • Kita akan melakukan koneksi Virtua Host dan Main Host menggunakan Bridge Networking. Untuk bisa melakukannya kita membutuhkan paket tambahan :


          sudo apt-get install uml-utilities bridge-util



  • Buatlah Sebuah TAP interface


          sudo tunctl -t tap1 -u fadhly


          fadhly adalah nama user di Main Host, Sesuaikan saja.



  • Buat Bridge interface br0


          sudo brctl addbr br0



  • Buat network interface asli kita menjadi promiscuous


          sudo ifconfig eth0 0.0.0.0 promisc



  • Hubungkan Network Interface asli kita ke Bridge Interface


          sudo brctl addif br0 eth0



  • Set IP addres di Bridge


          sudo ifconfig br0 192.168.1.102



  • Hubungkan Network TAP dengan Bridge


          sudo brctl addif br0 tap1



  • Aktifkan TAP interface


          sudo ifconfig tap1 up



  • Ubah Permisi File /dev/net/tun


          sudo chmod 0666 /dev/net/tun



  • Buka Virtual Box, pilih OS yang akan di hubungkan edit setting networknya.

  • Pilih tipe network "Host Interface" (bukan NAT, defaultnya NAT)

  • isikan "tap1" pada Interface name nya

  • Jalankan virutal Host dan Konfigurasi IP addressnya sesuai dengan block IP yang kita isikan di Bridge interface

  • Selesai, Virtual Host dan Main Host sudah terhubung dengan jaringan.


Mudah-mudahan bermanfaat

Rabu, 09 Juli 2008

Installasi WYSIWYG di Drupal

Baru kemarin selesai install WYSIWYG di drupal, editor handal, jadi serasa ngetik di open office, banyak tools dan banyak menu.. By The Way, WYSIWYG adalah editor html What You See Is What You Get jadi untuk memberikan fungsi tertentu pada html ga perlu nulis tag tag html deh. Biasanya WYSIWYG itu sudah terpasang di beberpa CMS seperti joomla mamboo dan moodle. Tapi di drupal belum, karena sangat sederhana.. karena itu tantangan gimana caranya supaya bisa. Alhasil, oprek dan oprek terus bisa, module nya ternyata banyak bisa pilih salah satu, any way here the steps :



  • Download salah satu modul editor WYSIWYG, banyk lho antara lain:



  1. TinyMCE

  2. FCK editor

  3. Wysiwyg editor

  4. x-standard

  5. edit-on pro

  6. dll



  • Aku sendiri pake nya FCK editor, standar dari drupalnya, habis download extract di folder /modules/

  • Nah klo sekarang kita navigasikan ke Administration, modules udah ada tapi modul FCK nya sendiri belum ada isinya karena ga include sama modul yang dari drupal nya. jadi harus download dulu.

  • Extract hasil download ke forlder yang sudah ada /modules/fckeditor

  • Lakukan Setting di Administration page buat profil dan setting sesuai kebutuhan

  • Atur Permission di User Administration

  • Siap dipakai..


Selamat mencoba..!!!


 

Senin, 07 Juli 2008

Aku Sial Banget

Hari ini aku sial banget, pagi-pagi datang di ke kampus.. kemudian sidang seminar skripsi.. edannlah pokoknya.. tegang banget, mana banyak salah lagi.. udah dari sana pergi ke igos center bandung, nyampe ngobrol-ngobrol dulu sebentar terus pergi beli makan. Pergi keliling BeMall cari cari warung nasi, dapet rumah makan SHANGHAI. Penampilannya kayak warteg banget, udah aja pesen ayam goreng.. Eh busyet dihidangin full satu piring ayam.. makan aja, terus pesan minum Es Teh Manis.. Ternyata Habisnya 99000 buat 2 porsi ayam.. ck..ck..ck... sebel...Bener-bener sial aku hari ini..

IGOSCenter Bandung

Deklarasi Penggunaan & Pengembangan IGOS telah dilakukan pada tanggal 30 Juni 2004 dan mendapatkan dukungan dari lima (5) kementrian yaitu Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Kehakiman dan HAM, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Menteri Pendidikan Nasional. Kebijakan program Indonesia Go Open Source (IGOS) bertujuan meningkatkan akselerasi pendayagunaan Open Source Software (OSS) dan memperkuat upaya infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Untuk itu komunitas TIK khususnya pengguna dan pengembang OSS beserta, pemerintah, kaum profesional dan pelaku bisnis mendirikan pusat kegiatan yang berhubungan dengan OSS di kota Bandung dengan nama : IGOS Center Bandung.

Dengan Visi : Menjadi penyedia secara “One Stop Service” untuk produk dan jasa yang berbasis teknologi “Open Source Software” (OSS). Dengan target untuk perbaikan daya saing bangsa secara Sistemik dengan memanfaatkan pendekatan OPEN INNOVATION (OI).

Adapun Misi IGOS Center Bandung adalah :
- Membantu pelanggan mencapai tujuannya (personal & bisnis) dengan menyediakan solusi berbasis teknologi OSS yang dapat meningkatkan produktifitas, efektifitas, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.
- Mendorong terselenggaranya perilaku bisnis yang etis dan profesional secara sistemik di perusahaan & pemerintahan.
- Membangun kemampuan inovasi teknologi OSS yang berkelanjutan yang dapat memperbaiki daya saing nasional.
- Berpartisisipasi mewujudkan tujuan komunitas global yang tertuang dalam Millenium Development Goal.

IGOS Center Bandung, dikelola oleh Yayasan yang bergerak dalam bidang “Open Innovation” yang kegiatannya pada saat ini fokus dalam hal Penyediaan Produk & Jasa berbasis teknologi “Open Source Software” (OSS). Inisiatif IGOS Center Bandung bermula dari program Kantor Menteri Negara Riset & Teknologi, yang dimotori oleh kerjasama : Institut Teknologi Bandung [Eko Mursito Budi dkk], ZamrudTechnology [Hemat Dwi Nuryanto dkk], Penajati [Sofwandi Noor dkk], dan Klub Linux Bandung [Wisnu Manupraba dkk]. Sementara itu Showroom IGOS Center Bandung terwujud karena dukungan Be-Mall & Majalah BISKOM [Soegiharto Santoso-Pak Hoky dkk].
Semua pihak diatas bertekad menjadikan IGOS Center Bandung sekaligus sebagai inkubator bisnis yang meliputi business center, representative office, showroom, dan tempat koordinasi dan kegiatan komunitas. Juga layanan support seputar teknologi OSS bagi masyarakat luas, perusahaan swasta dan lembaga pemerintah. Tekad diatas juga sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh BCG (Boston Consulting Group) yang menunjukkan bahwa motivasi utama mayoritas pengembang OSS adalah karena alasan tantangan intelektual. Source code yang terbuka menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan menciptakan nilai tambah terus menerus. Dari aspek psiko-demografis hasil survei BCG juga telah memperlihatkan bahwa usia pengembang OSS berada di produktivitas prima, yakni di kisaran usia 22-37 tahun. Aspek tersebut akan mendorong generasi muda khususnya di Bandung memiliki keunggulan inovasi OSS sebagai solusi bangsa. Upaya Ristek tersebut akan diperkuat dengan Inisiatif Depkominfo dengan pendirian Inkubator Inovasi Telematika Bandung (I2TB) di tempat yang sama [Be-Mall, Bandung] dan akan secara resmi di buka pada Akhir Tahun 2007 / Awal Tahun 2008.

Satu-satunya dewa penyelamat untuk menerobos berbagai persoalan pelik di daerah dengan kondisi suber daya yang serba terbatas adalah melalui langkah inovasi disegala lini. Pentingnya meningkatkan kapasitas inovasi daerah untuk menerobos stagnasi dan memotong durasi. Peningkatan kapasitas itu dengan memperbaiki Ekosistem OSS yang sesuai dengan kaidah best practice Open Innovation (OI). Sehingga berbagai pihak yang kesulitan berbisnis dengan OSS bisa diatasi. Begitu juga tentang bentuk model bisnis OSS hingga seluk beluk source code bisa diselesaikan secara win-win solutions. Pada Prinsipnya gelombang OI, seperti yang digambarkan dalam buku best seller karya Henry Chesbrough, yang berjudul Open Business Models, How to Thrive in the New Innovation Landscape. Model tersebut pada prinsipnya terdiri atas 5 jenis, yakni pertama; Model Distributing Open and Free OSS or Low Cost Hardware dengan contoh Distro Linux [IGOS Nusantara, Ubuntu, Unbreakable Linux, dll], DBMS [MySQL, PostGreSQL, dll], Standard eGovernment Portal, eBusiness Portal dll. Kedua, Model Selling : service, customization, installation, support , dll. Ketiga, Model Versioning atau menyediakan service untuk Entry Version yang sifatnya OSS dan Advanced Version yang non OSS, Keempat, Model Integrating [Service mengintegrasikan OSS dengan Legacy System], dan Kelima Model Complementing [menyediakan pelengkap bagi produk OSS yang mungkin saja sifatnya non OSS].

Perlu dicatat bahwa komunitas IGOS Center Bandung telah menghasilkan berbagai produk aplikasi yang mampu menjadi solusi persoalan bangsa terkini. Salah satu produk yang akan diperagakan dalam acara pembukaan IGOS Center Bandung adalah aplikasi e-Demokrasi yang mampu menyelesaikan persoalan proses dan tahapan Pemilu dan Pilkada secara murah, efektif, dan aman. Apliaksi e-Demokrasi juga disertai dengan produk the Next Generation Counting & Voting system yang merupakan perangkat e-voting generasi terakhir. Produk tersebut berpeluang diujicobakan pada TPS khusus atau TPS luar negeri pada pemilu 2009 atau pilkada 2008. Produk itu mencakup PC voting, i-voting, dan m-voting. Riset dan pengembangannya aplikasi tersebut didukung penuh oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan Zamrud Technology. Sudah saatnya KPU, Pemerintah dan DPR bersungguh-sungguh melakukan efisiensi biaya Pemilu 2009 dengan menggunakan trobosan teknologi informasi yang berbasis OSS.

Untuk menggelorakan dan mensosialisasikan eksistensi IGOS Center Bandung kami mengundang rekan-rekan wartawan media cetak dan elektronik untuk menghadiri acara Pembukaan IGOS Center Bandung, pada hari Rabu 14 Nopember 2007 jam 11.00 akan dilakukan oleh Menristek Kusmayanto Kadiman, via Teleconference sedangkan pembukaan BandungComtech akan dilakukan oleh Menkominfo Muhammad Nuh, juga via Teleconference. Akhirnya kami ucapkan terima kasih atas kerjasamanya.
Salam IGOS & Gemakan Semangat Open Innovation

Bandung, 14 Nopember 2007
Direktur Eksekutif IGOS Center Bandung
Dr.Ir. Estiyanti Ekawati
HP : 08882119991 atau (022) 2041796
www.igoscenter.org

Minggu, 06 Juli 2008

Kenapa Logo Linux Harus TUX?

Om Linus Trovald's membuat linux dan memberinya logo TUX alias pinguin, Kenapa?karena dulu dia pernah di gigit sama pinguin dan langsung demam..hahaa..nah harapan dia pengguna yang sekali mencoba linux juga sama, jadi demam linux..  Makanya dia memberi logo linux itu sebuah pinguin TUX..

Sabtu, 05 Juli 2008

Installasi Virtual Box di Ubuntu

Langsung aja, soalnya lagi malas.. Instalasi VirtualBox dapat dilakukan mengunakan perintah


# apt-get install virtualbox-ose

Kita juga perlu menginstalasi module kernel. Ada beberapa pilihan module kernel, yaitu,


  • virtualbox-ose-modules-386
  • virtualbox-ose-modules-generic

  • virtualbox-ose-modules-openvz
  • virtualbox-ose-modules-rt
  • virtualbox-ose-modules-server
  • virtualbox-ose-modules-virtual

Contoh


# apt-get install virtualbox-ose-modules-generic


Pastikan <user> mempunyai hak akses ke /dev/vboxdrv


# adduser <user> vboxusers

Atau cara lain yang agak lebih brutal


# chmod -Rf 777 /dev/vboxdrv


Restart VirtualBox


# /etc/init.d/vboxdrv restart






Virtual Box Siap Digunakan... :)

Rabu, 02 Juli 2008

Perbedaan Drupal, Joomla dan Mamboo

Dari pelatihan yang saya berikan umumnya peserta menanyakan perbandingan antara Drupal dan Joomla atau Mambo. Sebagai informasi, Joomla adalah proyek yang berasal dari pecahan Mambo sehingga sangat mirip sekali dengan Mambo. Baiklah akan saya uraikan mengenai perbedaan, kelebihan dan kekurangan kedua CMS yang terkenal ini.


Untuk lebih jelasnya pembahasan akan kita lakukan per topik sehingga anda dapat dengan jelas melihat perbedaan antara kedua CMS ini. Sehingga anda dapat menentukan CMS mana yang tepat untuk suatu project tertentu karena pada dasarnya masing-masing memiliki kelebihannya sendiri.


 




  1. BLOG


    Topik Blog saya tempatkan di urutan pertama karena ini merupakan fasilitas yang paling dicari saat ini. Dalam hal Blog maka Drupal menang telak atas Joomla/Mambo. Karena meskipun kedua CMS ini menyertakan Blog tetapi ada perbedaannya. Drupal menyediakan Blog dalam pengertian Weblog yang sesungguhnya sedangkan Blog pada Joomla berarti suatu daftar yang terdiri atas Judul, Introtext dan "Readmore" link. Pengertian Blog pada Drupal sama dengan yang ada di Wordpress maupun Revolution2. Karena itu untuk mengaktifkan Blog yang sesungguhnya pada Joomla anda dapat menggunakan komponen Joomblog, sayangnya Joomblog hanya tersedia untuk Joomla dan tidak tersedia untuk Mambo. Sehubungan dengan pengertian blog pada Joomla maka pada Joomla tidak terdapat fasilitas Pingback maupun Trackback. Kemampuan blog dari Drupal dan Joomla tidak sebaik Wordpress terutama dalam hal GUI yang lebih mudah dan kelengkapan fasilitas secara default. Untuk orang awam sebaiknya memang memakai Wordpress karena merupakan aplikasi "all in one" untuk blog.



  2. SEF


    Issue kedua yang penting adalah kemampuan website membuat link yang mudah dibaca dan cepat dikenali oleh search engine sehingga website anda dapat menempati urutan atas dari hasil pencarian searh engine. Meskipun keduanya mendukung SEF secara default tetapi alamat link SEF pada Joomla tidak bisa diubah sedangkan user Drupal dapat mengubah nama link SEF sehingga dapat lebih mengenai sasaran. Itulah sebabnya mengapa website berbasis Drupal dapat menempati urutan atas search engine. Jika anda ingin mengubah Joomla memiliki kemampuan seperti Drupal maka anda perlu install komponen freeware OpenSEF tetapi kemampuannya tidak sebaik Advanced SEF. Advanced SEF tidak gratis dan dibuat oleh core developer Joomla. Itu sebabnya kemampuan Advanced SEF lebih baik, jika saja komponen freeware SEF sama baiknya dengan versi komersialnya maka tentu users memilih tidak membelinya apalagi jika versi freeware lebih baik daripada versi komersialnya! Pengguna Joomla juga harus berhati-hati karena websitenya bisa saja tidak bisa diakses setelah SEF diaktifkan sedangkan pada Drupal tersedia fasilitas untuk menguji apakah web server anda siap dengan SEF, jika siap maka pilihan SEF dapat anda klik sebaliknya tidak dapat di-klik.



  3. ACL


    ACL atau Access Control List adalah kemampuan CMS untuk memberikan akses yang berbeda kepada setiap users atau group tertentu. Dalam hal ACL, maka Joomla hanya menyediakan group tertentu saja, yaitu: Super Administrator, Administrator, Manager, Publisher, Editor, Registered User dan Guest. Joomla tidak mengijinkan anda untuk menambah ACL ini atau mengubah ACL ini. Sedangkan pada Drupal, secara default hanya menyediakan 2 ACL saja, yaitu: Anonymous dan Authenticated. Sedangkan account Administrator otomatis mempunyai hak administrator secara penuh (Super Admin). Namun ACL pada Drupal dapat ditambahkan sebanyak-banyaknya, jadi anda dapat membuat Group Moderator, IT atau Editorial. Dan masing-masing User boleh memiliki lebih dari 1 Group!


  4. DUKUNGAN MULTIDATABASE


    Peserta pelatihan umumnya berasal dari berbagai pengguna database, ada yang memakai MySQL, PostgreSQL, MS SQL dan Oracle, sedikit yang memakai DB2. Umumnya memakai MySQL dan MS SQL. Joomla hanya mendukung MySQL dan mSQL sedangkan Drupal mendukung MySQL dan PostgreSQL. Terdapat path freeware untuk menjalankan Drupal dengan menggunakan MS SQL.


  5. KEMUDAHAN INSTALASI



    Dalam hal instalasi dengan menggunakan Fantastico, baik Joomla maupun Drupal sudah tersedia. Sedangkan untuk instalasi manual maka Joomla lebih mudah. Untuk instlasi manual, maka database Drupal harus dibuat dahulu dan script untuk membuat tabel juga harus dijalankan secara manual. Hal ini hanya berlaku di Drupal versi 4, sedangkan Drupal 5.0 sudah menggunakan Web Based Installation, sama seperti Joomla atau Mambo. Tetapi proses pembuatan database di Drupal tetap manual, yang otomatis hanya pembuatan tabelnya saja.


  6. MULTISITE


    Multisite adalah kemampuan CMS untuk membuat website induk yang terdiri atas beberapa website anak. Sehingga jika perlu upgrade maka cukup induknya saja yang diupgrade. Ini berguna sekali untuk membangun website komunitas di mana masing-masing anggota mempunyai website-nya sendiri, menarik bukan? Fasilitas Multisite hanya terdapat di Drupal.


  7. PERSONALISASI DATA ANGGOTA



    Hal ini juga sering ditanyakan, bagaimana caranya menambah field Tanggal Lahir, Alamat, Kota, Nomor KTP dan sejenisnya? Pada Drupal fasilitas ini sudah tersedia, bahkan anda dapat membuat agar isian user berupa text, checkbox, list, multiline, freeform list, URL atau data tanggal. Sedangkan pada Joomla anda memerlukan komponen tambahan lainnya, misalnya CB (Community Builder). Sayangnya komponen CB ini tidak dapat terintegrasi dengan profile Joomla meskipun demikian anda dapat melakukan perubahan pada source code Joomla, tentu saja anda harus memiliki kemampuan PHP dan mengerti bagaimana cara kerja Joomla dan apa akibatnya jika anda merubah source code Joomla. Drupal secara default dapat menampilkan foto anggota sedangkan Joomla memerlukan komponen tambahan. Foto anggota ini dikenal dengan istilah avatar.


  8. FORUM DISKUSI DAN KOMENTAR


    Baik Forum maupun Komentar tersedia secara langsung di Drupal sedangkan untuk Joomla tersedia Joomlaboard untuk forum diskusi (atau Simpleboard untuk Mambo). Kedua komponen ini penting disediakan secara default oleh CMS karena keduanya adalah sumber utama dari penyerangan spam maupun pengrusakan website. Umumnya penyerang memasukkan exploit pada kedua bagian ini dengan berpura-pura mengirim ke forum atau membuat komentar yang berisi kode berbahaya.



  9. MELIHAT ARSIP BERBENTUK KALENDAR


    Melihat arsip berbentuk daftar adalah hal biasa, umumnya peserta menginginkan agar arsip dapat dilihat dalam bentuk kalendar. Drupal menyediakan arsip dalam bentuk kalendar secara default   Sejak Drupal 5.0 maka module archive ini tidak disediakan secara default, jadi sama dengan Joomla memerlukan komponen tambahan dari pihak ketiga.


  10. WYSIWYG EDITOR


    Drupal tidak dilengkapi dengan built-in WYSIWYG Editor, anda perlu instal module TinyMCE atau yang lebih canggih, misalnya FCKEditor. Sedangkan Joomla secara default sudah menyediakan TinyMCE. Mengapa Drupal tidak menyediakannya? Karena Drupal lisensinya adalah GPL sedangkan TinyMCE dan FCKeditor adalah LGPL.



  11. TRACKER


    Tracker adalah kemampuan CMS untuk menampilkan apa saja yang pernah ditulis atau dikirim oleh user tertentu. Pada website ini jika anda klik "Tracker" maka akan ditampilkan semua blog, artikel, forum, maupun komentar yang pernah anda tulis. Drupal memiliki fungsi tracker secara default sedangkan Joomla tidak. Mambo juga tidak memiliki tracker.


  12. ONLINE SHOP


    Semua CMS ini memiliki komponen atau modul tambahan untuk Online Shop dengan kemampuan yang kurang lebih sama.



  13. CACHE MEMORY


    Cache memory pada CMS adalah kemampuan CMS untuk menyimpan secara dinamis halaman website yang telah dibuka, dengan demikian tidak perlu melakukan Query ulang pada database tetapi cukup 1 Query saja. Cache pada Drupal mampu meningkatkan kecepatan website menjadi 508% sedangkan pada Joomla hanya sekitar 12%.


  14. AJAX


    Joomla 1.5 di versi Beta 1 memakai jQuery tetapi kemudian pindah ke Mootools. Sedangkan Drupal memakai jQuery 1.0.x. Joomla 1.5 Beta 2 mempunyai banyak fitur AJAX dibandingkan Drupal 5.x. Karena masalah kompabilitas maka jQuery 1.1.x hanya dapat dinikmati di Drupal 6.x (meskipun ada patch tidak resmi untuk Drupal 5.x tetapi semua module yg tidak kompatibel harus diupgrade). Sayangnya kedua CMS ini masih belum banyak memanfaatkan fitur AJAX sepenuhnya.



KESIMPULAN


Untuk pengguna awam maka sebaiknya memakai Joomla karena kemudahan instalasi dan fasilitas yang ada mencukupi untuk kebutuhan dasar sebuah Website. Juga baik sekali dipakai untuk training dasar website yang waktunya sangat terbatas dan peserta awam terhadap komputer. Sedangkan jika kebutuhan anda lebih banyak dan kompleks, seperti yang ditulis di atas, maka pilihlah Drupal.


Kemampuan Drupal menangani proyek yang kompleks terbukti dengan digunakannya Drupal pada DebianPlanet (debianplanet.org), MTV Inggris (mtv.co.uk), FedoraNews (fedoranews.org), WPA (wpacouncil.org), Firefox (spreadfirefox.com) dan banyak lagi. Atau mungkin kebutuhan anda hanya website sederhana tetapi akan berkembang ke arah yang kompleks maka sebaiknya anda biasakan diri dengan Drupal untuk menghindari rumitnya migrasi website anda nantinya.


Demikian beberapa perbedaan inti antara Drupal vs Joomla vs Mambo, sehingga anda dapat menentukan CMS mana yang tepat. Pada dasarnya kedua CMS ini memiliki market-nya masing-masing..